![]() |
commons.wikimedia.org |
Keadaan lingkungan di Kota Medan saat ini cukup memprihatinkan. Sudah sulit menemukan pepohonan di tengah kota. Bahkan di beberapa tempat yang dulunya masih ditumbuhi oleh pepohonan sekarang sudah hampir musnah digantikan oleh pembangunan perumahan, perkantoran, dan caffe shop.
Apalagi
saat ini sedang ada pembangunan jembatan layang di daerah Simpang Pos.
Hal ini menyebabkan abu dan asap kendaraan mengganggu penglihatan dan
pernapasan para pengguna jalan. Ukuran jalan yang dapat digunakan juga
berkurang akibat beberapa tempat di jalan tersebut digunakan untuk
meletakkan beberapa bahan bangunan.
Ada
satu hal yang sedikit mengganggu perihal pepohonan di Kota Medan, yaitu
pohon-pohon yang ada di Kota Medan dicat dengan warna hitam-putih dan
dipaku dengan berbagai brosur iklan atau kampanye. Bukankah itu dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan pohon tersebut?
Rumah-rumah
di Kota Medan juga sudah sedikit yang menanam pohon di pekarangan
rumahnya. Padahal jika setiap rumah minimal menanam satu pohon maka
udara di Kota Medan bisa sedikit lebih dingin. Ya, saat ini suhu udara
di Kota Medan sangat panas. Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang
semakin parah dan jumlah pohon yang semakin sedikit.
Solusi
untuk mengatasi beberapa hal di atas adalah dengan membangun taman kota
yang berfungsi sebagai paru-paru kota, layaknya Kebun Raya Bogor di
Kota Bogor. Serta mengurangi jumlah kendaraan pribadi, menanam minimal
satu pohon di setiap rumah, membuang sampah pada tempatnya, dan tetap
menjaga lingkungan di mana pun kita berada.
Kesimpulannya,
peluang pengembangan ekonomi hijau di Kota Medan sangat besar.
Tergantung dari bagaimana cara para pemimpin Kota Medan dalam
mengembangkan peluang tersebut. Seperti yang saya sebut di atas, bisa
dengan membangun taman kota atau memberlakukan aturan menanam minimal
satu pohon di setiap rumah. Serta mengurangi pembangunan perumahan dan
perkantoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar