Kali ini mau cerita tentang perjalanan 8 semesterku yang
telah berakhir beberapa hari lalu. Yeay, finally i’m a bachelor of Economy!
Thanks to Allah SWT, my one and only God! Papa dan Mama yang selalu memenuhi
kebutuhanku dalam segala hal. Kak sari yang selalu siap sedia dengerin
keluh-kesahku.
Berawal dari semester 7, pertengahan tahun 2015, angkatan
kami (49) melakukan pembagian dosen pembimbing skripsi (dosen PS). Kita dapat
memilih dosen mana yang ingin kita jadikan sebagai dosen PS dan topik skripsi
yang ingin kita lakukan. Departemenku Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL)
sebenarnya terbagi atas 3 topik besar, yaitu Ekonomi Sumberdaya (Ekosum), Ekonomi
Lingkungan (Ekoling), dan Ekonomi Pertanian (Ekoper). Dari ketiga topik besar
itu terbagi lagi atas topik-topik kecil lainnya, seperti ada Ekonomi
Kelembagaan (Ekolem) yang termasuk ke dalam Ekosum. Saat itu aku berpikir bahwa
aku harus menghindari Ekosum karena nilai mata kuliahku cukup buruk di Ekosum,
namun nilai Ekolemku sangat memuaskan. Akhirnya aku memilih Ekolem sebagai
topik skripsiku dan memilih Bapak Aceng (Kepala Departemen) sebagai pembimbing
skripsi 1.
Beberapa
waktu kemudian, diumumkan pembagian dosen PS. Sesuai dengan pilihan pertamaku, aku
menjadi mahasiswi bimbingan Bapak. Kami terdiri dari 6 orang dan semuanya
adalah perempuan. Aku, Hana, Sylvi, Zukhruf, Ica, dan Rere. Pada saat itu, aku
dan teman-teman lainnya masih sangat malas untuk bimbingan dan belum menentukan
topik pasti yang ingin kami lakukan. Akhirnya, kami memutuskan untuk tidak
bertemu bapak pada semester 7, bahkan proposal penelitianpun belum ditulis.
Pada akhir semester 7, kami menemui bapak dan dimarahi habis-habisan *crying
out loud* *NIGHTMARE*
Setelah
kejadian “mengerikan” itu kami langsung memutuskan topik penelitian yang
akhirnya diambil dari proyek / kegiatan / penelitian yang sedang bapak lakukan.
Awalnya aku berniat melakukan penelitian di Medan, mengenai kelapa sawit, tapi
bapak menolak karena lokasi yang jauh dan aku belum melakukan survey lapang.
Akhirnya, aku ditempatkan di Waduk Jatiluhur membahas mengenai Keramba Jaring
Apung (KJA). Sedihnya, hanya aku sendiri yang ditempatkan di Waduk Jatiluhur;
Zukhruf, Ica, dan Rere di Waduk Cirata, Hana di kampus dengan mempertimbangkan
lokasi rumahnya yang juga berada di sekitar kampus, dan Sylvi yang sempat ganti
judul Skripsi menjadi Emisi Pajak yang berlokasi di Bogor Kota.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar