Minggu, 30 Agustus 2015

Desa Baran [PART 1]



          Tidak akan ada orang lain yang mengerti bagaimana hubungan yang telah terbangun di antara kita. Hanya kita, sang pemain yang akan mengerti betapa mengagumkannya hubungan ini. Hanya Baran, panggung yang menjadi saksi alur cerita romantis kita. Hanya sang waktu yang mengetahui benar bagaimana cerita ini dimulai dan diakhiri, dan hanya hati yang tahu benar bagaimana cinta itu tumbuh di hati kita.
          Aku tuli pada awalnya, aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka ucapkan. Aku bisu pada awalnya, aku tidak bisa mengobrol dengan mereka karena perbedaan bahasa yang ada. Akan tetapi, aku tidak buta. Aku bisa melihat cinta yang mereka berikan padaku.
          Aku adalah bagian dari KKN-P Baran, satu cinta yang diberikan pada salah satu dari kami, maka akan menjadi cinta untuk kami semua. Siswanto, Ika, Anik, Aku, Shofi, Apip, dan Koko. Kami adalah keluarga. Kami menyebutnya Keluarga Bencana, haha
          Jujur, sampai akhir pun aku tidak merasa attract dengan mereka, namun entah mengapa aku tetap merindukan kebersamaan kami. Setiap hari ada saja kejadian yang terjadi di rumah kosong itu, kami menyebutnya Rumah Kita.
          Ika dengan keegoisan dan kepemimpinannya, siswanto dengan tingkah centil dan gentlenya, apip dengan mulut pedas dan kepeduliannya, shofi dengan perhatian dan kepekaannya, anik dengan kekaleman dan kekocakannya, serta koko dengan title baby hueynya.         Tanpa salah satu dari kami, mungkin cinta warga Baran yang diberikan sampai sekarang tidak akan ada.
          Aku rindu Baran. Aku rindu panasnya, aku rindu sawahnya, aku rindu dinginnya, aku rindu langit malamnya, aku rindu semua yang ada di Baran. Adik-adik kecilku di sana, Ayah-Ibuku di sana, Rumahku di sana, Saudara-saudaraku di sana.
          Mungkin mereka tidak tahu bahwa kecil kemungkinanku untuk kembali ke sana. Aku hanya bisa memeluk mereka dalam doa dan memberikan cintaku melalui Sang Ilahi.
          Adik-adikku di sana, maaf jika mbak masih banyak kurangnya. Maaf kalau mbak gak bisa seperti mbak dan mas yang lain, yang lebih sabar dan perhatian, yang bisa mengerti apa yang kalian bicarakan. Maaf mbak gak bisa bantu ketika kalian punya tugas sekolah, maaf kalau mbak cuma selalu ngerusuhi kalian ketika main games, maaf kalau mbak cuma selalu bertanya tentang Imam, maaf mbak gak bisa ada di sana seperti yang kalian harapkan, maaf mbak gak bisa datang di saat kalian ngebutuhin bantuan, mbak minta maaf adik-adikku sayang. Satu yang perlu kalian tahu, mbak sayang kalian, tidak terkecuali. Baik dari kelas 1 sampai kelas 6 yang ada di SD Baran 01, mbak sayang kalian semua. Kalian yang semangat belajarnya, jangan sedih terus yaa. Kalau kangen bisa sms atau nelfon mbak, insyaallah pasti dibalas (“: NB: Riyo dan Adji, jaga adik-adiknya di sana yaa <3