Minggu, 24 November 2013

Bedah Buku dan Roadshow Film #99CDLE di IPB



      I’M SO EXCITED!

          Yaps, dari pertama kali aku diajak sama Kak @aanrakhman untuk menjadi bagian dari kepanitiaan Bedah Buku dan Roadshow Film #99CDLE, aku langsung merasa excited! Siapa yang menyangka kalau aku bisa bertemu langsung dengan Mbak @hanumrais dan Mas @Rangga_alma yang notabene adalah penulis novel best seller99 Cahaya di Langit Eropa”?

          Selain beliau, aku juga bisa bertemu dengan para pemain film #99CDLE, yaitu Acha Septriasa, Alex Abbad, dan Geccha serta produser film. Sayangnya, aku tidak bisa berfoto bersama Mbak Hanum, Mas Rangga, Acha, dan Geccha, tapi aku bisa berfoto bersama dengan Alex Abbad :D Hahaha ~ Senang banget bisa berdiri bersebelahan dengan salah satu pemain film #99CDLE.

          Walau tidak bisa berfoto bersama dengan mereka, tapi aku sudah puas dengan melihat langsung bagaimana rupa mereka tanpa kamera atau media apapun. Live di depan mata.

          Selain bisa bertemu dengan para penulis dan pemain #99CDLE, ternyata acara yang kami usung ini masuk menjadi salah satu berita di @detikcom. Wah, kece banget. Kece badaiiii! http://hot.detik.com/movie/read/2013/11/25/083935/2422162/229/roadshow-terakhir-99-cahaya-di-langit-eropa-dibanjiri-ribuan-peserta

with Alex Abbad :)
Kak Nadya, Aku, Kak Ronny :D

Kak Nadya, Aku, Kak Ronny :D

         
Panitia DAHSYAT!

Rabu, 13 November 2013

Kru Magang Korpus 10



Assalamualaikum, guys.

I’m back!

            Akhirnya, tugas korpusku selesai juga :D Tinggal turlap dan setelah itu inagurasi fase pertama. Yipiee!

            Beberapa langkah lagi aku akan menjadi kru resmi @korpusipb. Suatu hal yang sudah lama aku impikan. Ya, sejak pertama kali aku membaca buku panduan kuliah di IPB, aku sudah ingin menjadi bagian dari mereka. Nyatanya aku gak mendaftar waktu TPB -.-“ Mengapa? Karena aku tak mendapat izin dari Papa untuk mengikuti kegiatan di luar perkuliahan. Selama setahun aku hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang).

           Tak apa. Toh, sekarang aku sedang magang di sana. Walau teman seangkatanku adalah adik-adik 50. Yah, menjadi tua itu baik.

            Awalnya, anak magang angkatan 10 sebanyak 39 orang. Coba tebak sekarang tinggal berapa? Tinggal 35 orang! Yaps, teman seangkatanku sudah gugur 4. Sedih? Tidak juga. Kan kemarin belum begitu kenal, bahkan aku sudah lupa rupa wajah mereka haha ~

            Angkatan 10 korpus (angkatanku) kreatif pakai banget. Ada saja ide yang terlintas di benak mereka. Mereka juga kocak, gak ada gengsi sama sekali satu dengan yang lainnya. Hanya saja untuk yang cewek, seperti biasa, mereka sudah membentuk kelompok sendiri. Yah, berhubung aku senior, mau gabung sama siapa juga bingung. Alhasil aku netral. Diam lebih baik. Walau sudah membentuk kelompok sendiri, tetapi mereka tetap terbuka dengan yang lainnya. Masih mau berbaur. Syukurlah.

            Ambisi angkatan 10 korpus juga gak bisa diremehkan. Sepertinya mereka sangat terobsesi untuk menjadi anggota resmi. Hadir hampir di setiap momen yang ada dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan. Salut.

            Cukup sekian dan terima kasih. Tunggu celotehanku selanjutnya ya :)

Minggu, 10 November 2013

Seungri, Si Pria Aneh



Oyah, rasanya aku gak pernah posting tulisanku di sini ya? Padahal dulu aku sering banget loh nulis cerpen. Hem, berhubung aku belum punya pembaca setia, maka aku akan mulai menyogok pembaca blogku dengan beberapa cerpen karanganku. Check this out ~~ 

**

Seungri, Si Pria Aneh

Aku hanyalah mahasiswi biasa yang memiliki kepintaran rata-rata dan berwajah standar. Perkenalkan namaku, Minzy. Aku biasa dipanggil Mei-Mei oleh teman-temanku semasa SMA. Entah karena perawakanku yang sedikit Chinese atau karena aku berasal dari daerah kampung China.

          Pagi ini aku berangkat ke kampus seperti biasa, tetapi lain halnya dengan mata kuliah hari ini. Mengapa? Karena hari ini aku akan kuliah interdept. Aku akan kuliah bersama dengan teman-teman sedepartemen. Di hari biasa, kami kuliah bersama dengan teman-teman satu fakultas. Jadi hari ini terasa lebih istimewa.

          Seperti biasa juga, aku selalu menjemput temanku, Krystal untuk berangkat bersama menuju kampus. Krystal memiliki wajah yang cantik dan karakter yang manis. Lain halnya denganku yang sedikit pemalu dan tertutup.

          Sesampainya di kelas, aku duduk bersama dengan Krystal dan Amber. Kami mengikuti kuliah Pengantar Manajemen dan Dasar-dasar Bisnis. Saat mata kuliah Pengantar Manajemen, kami dibagi menjadi 17 kelompok dan aku berada di kelompok 9. Aku berpisah dengan Krystal dan Amber, terasa sedikit menyakitkan bagiku.

          Kami disuruh untuk duduk bersama dengan kelompok masing-masing. Aku memilih duduk di dua bangku dari ujung depan. Teman satu kelompokku yang bernama Seungri dengan santainya duduk di sebelah kiriku. Padahal masih banyak bangku yang kosong di deretan kelompok kami, tetapi aku lebih memilih diam dan mengacuhkannya.

          Selama kuliah berlangsung, dia terus mengajakku bicara. Aku hanya meresponsnya dengan senyum, tawa, dan anggukan kepala. Aku sengaja seperti itu karena aku ingin menyadarkannya untuk tidak perlu sok kenal sok dekat padaku. Bukannya sadar, melainkan dia makin gencar mengajakku ngobrol. Aku pasrah pada keadaan.

          Tanpa kusadari, ternyata teman-teman yang lain memperhatikan kami berdua selama kuliah berlangsung. Jadilah mereka terus menggoda kami sepanjang hari.

          Seminggu kemudian, aku memasuki kelas dengan langkah gontai. Sebenarnya aku biasa saja, hanya aku kurang nyaman dengan godaan dari teman-teman yang lain. Aku merasa risih. Berulang kali kukatakan pada mereka agar menghentikan godaan mereka padaku, tapi hasilnya nihil.

          Kejadian seminggu lalu terjadi lagi hari ini. Bahkan lebih parah karena sekarang bukan hanya teman-teman yang lain yang menggodaku, tetapi Krystal juga ikut-ikutan.

          Ditambah lagi, Seungri memperlakukanku dengan sangat baik. Membuat orang berpikiran macam-macam. Contohnya saja, dia menggunakan kata-kata sopan saat sedang bicara padaku, dia selalu merespons ucapanku, dia mau bercerita masalah pribadinya padaku, dan dia mau mengalah saat berdebat denganku. Ditambah lagi, dia suka melakukan hal-hal aneh padaku. Contohnya lagi, dia pernah memanggilku dari ujung lorong gedung kuliah saat aku hendak masuk kelas. Padahal aku sedang membelakangi lorong tersebut, tapi entah mengapa dia mau repot-repot memanggilku. Saat aku menoleh ke belakang, dia hanya tersenyum dan yang terakhir, hari ini dia meneriakkan namaku dari lantai 2 gedung kuliah. Ceritanya begini, aku dan teman-temanku sedang berjalan di area belakang gedung menuju ruang konselor. Ketika sedang asyik-asyiknya bicara..         

          “Minzy-ah!”

         Spontan aku menoleh ke atas dan terlihat jendela yang ditutup. Aku tak sempat melihat siapa yang memanggilku. Aku menoleh ke belakang dan ternyata teman-temanku juga sedang melihat ke atas.

          “Siapa sih?” tanyaku penasaran masih melihat ke atas.

          “Ciyee, kayaknya member BIGBANG deh,” ujar temanku, Suzy dan disambut tawa oleh yang lain. Aku merengut mendengar tebakan Suzy. Aku menebak-nebak, kira-kira siapa yang iseng memanggil namaku dari lantai 2? Dari suaranya memang terdengar sama dengan suara milik pria menyebalkan itu.

          Aku berjalan sambil masih menebak-nebak. Setiap pria yang kukenal terlintas di benakku, tapi tak ada satu pun yang mungkin. Mengingat karakter mereka yang waras dan normal. Akhirnya, tebakanku jatuh pada satu nama, Seungri. Siapa lagi yang bisa berbuat gila kalau bukan dia?

          Yang paling membuatku sebal adalah sepertinya Seungri selalu memberikan teman-temanku alasan untuk menggodaku. Aku hanya bisa bersabar karena aku tak memiliki kekuatan untuk melawannya.

          Esoknya kami bertemu lagi di ruang kuliah 2.04 untuk mata kuliah Dasar-dasar Bisnis. Dari awal kuliah sampai detik ini aku terus mengacuhkannya, dia juga sepertinya tidak berniat sama sekali untuk mengajakku mengobrol. Hingga akhirnya dia duduk di deretan bangku belakangku. Di situlah mulai kuperhatikan dia, entah mengapa ada sesuatu  yang berbeda dengannya hari ini. Ekspresi wajahnya menyiratkan kalau dia sedang ada masalah, tapi dia tak menunjukkannya ketika sedang berbicara. Hanya ketika dia diamlah ekspresi itu muncul, aku tahu karena justru saat dia tenggelam dalam keheninganlah aku memperhatikannya.

          Aku salut padanya, begitu pandai dalam memainkan ekspresi dan berakting. Bukankah wajar jika kita punya masalah, kita kan hanya manusia biasa yang tak akan pernah luput dari cobaan. Ataukah karena dia tidak ingin membebani orang lain? Tapi apa gunanya teman kalau begitu?

          Karena aku tak juga mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas, akhirnya kuberanikan diri untuk mengajaknya ngobrol duluan. Dia menanggapi dengan leluconnya seperti biasa, tapi maaf saja, dia tidak berhasil membohongiku. Justru aku semakin tahu kalau dia memang sedang punya masalah.

          Seungri..Seungri.. Kau memang pria aneh yang tak pernah bisa kutebak cara berpikirnya, tapi akan selalu kucoba untuk terus memahamimu karena entah mengapa rasanya menyenangkan saat bersama denganmu.

**

Okay, that’s all for tonight. I hope, anybody who already read my story can give me some comment. Feel free to comment, guys. I really need some critic to build my capability.

See you soon in another story :D