Rabu, 04 Desember 2013

[FIKSI]



                Seungri.

            Nama samaran yang tanpa kusadari telah kusandangkan padanya. Tidak akan ada yang tahu siapa makhluk di balik nama samaran itu. Hanya aku yang tahu. Ya, hanya aku.

            Sudah berapa lama kita tidak bertemu? 3 bulan? 5 bulan? Entahlah, aku tidak tahu lagi sudah berapa lama kita tidak bertemu.

            Yang terlintas di benakku selama ini hanyalah, apakah kau masih mengingatku? Apakah kau masih menganggapku bagian dari hidupmu? Apakah kau merindukanku?

            Hahaha.. 

            Pertanyaan itu terlalu mudah untuk dijawab. Karena tentu saja jawabannya tidak. Kau sudah punya dia. Dia yang lebih segalanya dariku. Untuk apa kau masih mengingatku jika kau sudah bahagia bersamanya?

**

            Aku merindukanmu. Aku ingin bertemu denganmu.

            Walau kau hanya menganggapku sesuatu yang lain, sesuatu yang cukup penting untuk hidupmu, tapi bukan itu yang kuinginkan. Karena posisiku hanya “cukup” penting, bukan penting!

            Aku ingin lebih.

Maaf jika aku terlalu serakah.

Kuharap kau bahagia di sana, my dear ~

Selasa, 03 Desember 2013

Finally, It's OVER (JombFoundation)

            Hidup itu terlalu rumit untuk dimengerti oleh anak kecil sepertiku. Oleh pemikiran dan sifat kekanakanku. Aku masih terlalu polos dan tolol untuk mengerti apa itu arti hidup. Begitu juga dengan “cinta”.

            Cinta? Banyak orang bodoh telah mengartikan dengan semena-mena arti dari kata “cinta”. Orang-orang sok bijak yang selalu ingin dipandang dan dihormati. Mereka merasa telah banyak makan asam garam hidup ini.

            Ketahuilah, “cinta” itu adalah satu kata sakral yang artinya tidak akan bisa untuk diterjemahkan dengan pemikiran rasional. Karena “cinta” itu sendiri hanya akan membuat seseorang menjadi buta, tolol, tidak rasional, bahkan “gila”. Sesuatu yang bisa membuat seseorang berubah 180° apa bisa dengan mudahnya diartikan sesuka hati?

            Cinta? Apa aku pernah jatuh cinta? Apa aku pernah merasakan cinta? Apa aku pernah disentuh dan digapai cinta? Entahlah.

            Sesuatu hal yang tabu itu akan sulit untuk terdeteksi. Apalagi oleh anak lugu sepertiku. Aku tidak akan pernah tahu kapan datang, bagaimana bentuk, dan apa rasa dari cinta itu.

            Satu hal yang pasti, bagiku, “cinta” dapat diartikan menjadi suatu hal yang lain.

Cinta = Keluarga.

Saat ini, aku tidak akan membicarakan keluarga kandungku yang sedang berada di Medan. Akan tetapi, aku akan bercerita tentang keluarga baruku di IPB, Bogor. All crews @IPBJournalist. Tidak terkecuali.

Bagaimana bisa aku menganggap mereka sebagai keluarga? Padahal kita baru saling mengenal sejak bulan Agustus lalu. Jawabannya, karena aku tidak punya alasan untuk tidak menganggap mereka sebagai keluargaku.

            Walau terkadang ada saatnya aku merasa diacuhkan dan di-bully, tetapi aku juga sering merasa diperhatikan.

            All crews @IPBJournalist sudah pernah kujelaskan di posting-an sebelumnya. Bisa dicek. Gak mungkin aku ulang lagi di sini.

            Banyak pelajaran berharga yang aku dapatkan sejak menjadi prajurit Public Relation, di bawah kepemimpinan Kak @nadrez. Belajar tentang arti tanggung jawab, pengorbanan, keluarga, dan lain-lain.

            Sebenarnya, Journalistic Fair adalah kepanitiaan terbesar yang pernah aku ikuti dan ternyata rasanya menyenangkan bisa menjadi bagian dari “ini”. Tidak ada kata menyesal hingga detik ini.

            Aku bisa mengenal banyak orang. Bahkan orang yang sebelumnya tidak mungkin pernah aku kenal baik dengan sebuah ketidaksengajaan atau pun kesengajaan, tapi nyatanya di sini aku bisa mengenal mereka.

            So happy to know them :D

            Kangen” dan “kapan?” adalah dua kata yang paling sering kita ucapkan saat ini. “Kangen” kalian semua. “Kapan(?)” kita bisa bertemu lagi?

            Entahlah. Aku tidak tahu jawabannya.

         Menjadi Mamen adalah sebuah hal paling mengagumkan dan mengesankan yang pernah aku lakukan. Aku bisa mengenal dan dikenal banyak orang. Walau hanya dengan nama samaran, tak apalah. Setidaknya, aku dan mereka pernah mengobrol akrab via mention di twitter.

            So, here I am. Mala a.k.a Mamen.

            Miss you all.

Minggu, 24 November 2013

Bedah Buku dan Roadshow Film #99CDLE di IPB



      I’M SO EXCITED!

          Yaps, dari pertama kali aku diajak sama Kak @aanrakhman untuk menjadi bagian dari kepanitiaan Bedah Buku dan Roadshow Film #99CDLE, aku langsung merasa excited! Siapa yang menyangka kalau aku bisa bertemu langsung dengan Mbak @hanumrais dan Mas @Rangga_alma yang notabene adalah penulis novel best seller99 Cahaya di Langit Eropa”?

          Selain beliau, aku juga bisa bertemu dengan para pemain film #99CDLE, yaitu Acha Septriasa, Alex Abbad, dan Geccha serta produser film. Sayangnya, aku tidak bisa berfoto bersama Mbak Hanum, Mas Rangga, Acha, dan Geccha, tapi aku bisa berfoto bersama dengan Alex Abbad :D Hahaha ~ Senang banget bisa berdiri bersebelahan dengan salah satu pemain film #99CDLE.

          Walau tidak bisa berfoto bersama dengan mereka, tapi aku sudah puas dengan melihat langsung bagaimana rupa mereka tanpa kamera atau media apapun. Live di depan mata.

          Selain bisa bertemu dengan para penulis dan pemain #99CDLE, ternyata acara yang kami usung ini masuk menjadi salah satu berita di @detikcom. Wah, kece banget. Kece badaiiii! http://hot.detik.com/movie/read/2013/11/25/083935/2422162/229/roadshow-terakhir-99-cahaya-di-langit-eropa-dibanjiri-ribuan-peserta

with Alex Abbad :)
Kak Nadya, Aku, Kak Ronny :D

Kak Nadya, Aku, Kak Ronny :D

         
Panitia DAHSYAT!

Rabu, 13 November 2013

Kru Magang Korpus 10



Assalamualaikum, guys.

I’m back!

            Akhirnya, tugas korpusku selesai juga :D Tinggal turlap dan setelah itu inagurasi fase pertama. Yipiee!

            Beberapa langkah lagi aku akan menjadi kru resmi @korpusipb. Suatu hal yang sudah lama aku impikan. Ya, sejak pertama kali aku membaca buku panduan kuliah di IPB, aku sudah ingin menjadi bagian dari mereka. Nyatanya aku gak mendaftar waktu TPB -.-“ Mengapa? Karena aku tak mendapat izin dari Papa untuk mengikuti kegiatan di luar perkuliahan. Selama setahun aku hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang).

           Tak apa. Toh, sekarang aku sedang magang di sana. Walau teman seangkatanku adalah adik-adik 50. Yah, menjadi tua itu baik.

            Awalnya, anak magang angkatan 10 sebanyak 39 orang. Coba tebak sekarang tinggal berapa? Tinggal 35 orang! Yaps, teman seangkatanku sudah gugur 4. Sedih? Tidak juga. Kan kemarin belum begitu kenal, bahkan aku sudah lupa rupa wajah mereka haha ~

            Angkatan 10 korpus (angkatanku) kreatif pakai banget. Ada saja ide yang terlintas di benak mereka. Mereka juga kocak, gak ada gengsi sama sekali satu dengan yang lainnya. Hanya saja untuk yang cewek, seperti biasa, mereka sudah membentuk kelompok sendiri. Yah, berhubung aku senior, mau gabung sama siapa juga bingung. Alhasil aku netral. Diam lebih baik. Walau sudah membentuk kelompok sendiri, tetapi mereka tetap terbuka dengan yang lainnya. Masih mau berbaur. Syukurlah.

            Ambisi angkatan 10 korpus juga gak bisa diremehkan. Sepertinya mereka sangat terobsesi untuk menjadi anggota resmi. Hadir hampir di setiap momen yang ada dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan. Salut.

            Cukup sekian dan terima kasih. Tunggu celotehanku selanjutnya ya :)