Oyah, rasanya aku gak pernah posting tulisanku di sini
ya? Padahal dulu aku sering banget loh nulis cerpen. Hem, berhubung aku belum
punya pembaca setia, maka aku akan mulai menyogok pembaca blogku dengan
beberapa cerpen karanganku. Check this out ~~
**
Seungri, Si Pria Aneh
Aku hanyalah mahasiswi
biasa yang memiliki kepintaran rata-rata dan berwajah standar. Perkenalkan
namaku, Minzy. Aku biasa dipanggil Mei-Mei oleh teman-temanku semasa SMA. Entah
karena perawakanku yang sedikit Chinese atau karena aku berasal dari daerah
kampung China.
Pagi
ini aku berangkat ke kampus seperti biasa, tetapi lain halnya dengan mata
kuliah hari ini. Mengapa? Karena hari ini aku akan kuliah interdept. Aku akan kuliah bersama dengan teman-teman sedepartemen.
Di hari biasa, kami kuliah bersama dengan teman-teman satu fakultas. Jadi hari
ini terasa lebih istimewa.
Seperti
biasa juga, aku selalu menjemput temanku, Krystal untuk berangkat bersama
menuju kampus. Krystal memiliki wajah yang cantik dan karakter yang manis. Lain
halnya denganku yang sedikit pemalu dan tertutup.
Sesampainya
di kelas, aku duduk bersama dengan Krystal dan Amber. Kami mengikuti kuliah
Pengantar Manajemen dan Dasar-dasar Bisnis. Saat mata kuliah Pengantar
Manajemen, kami dibagi menjadi 17 kelompok dan aku berada di kelompok 9. Aku
berpisah dengan Krystal dan Amber, terasa sedikit menyakitkan bagiku.
Kami
disuruh untuk duduk bersama dengan kelompok masing-masing. Aku memilih duduk di
dua bangku dari ujung depan. Teman satu kelompokku yang bernama Seungri dengan
santainya duduk di sebelah kiriku. Padahal masih banyak bangku yang kosong di
deretan kelompok kami, tetapi aku lebih memilih diam dan mengacuhkannya.
Selama
kuliah berlangsung, dia terus mengajakku bicara. Aku hanya meresponsnya dengan senyum,
tawa, dan anggukan kepala. Aku sengaja seperti itu karena aku ingin
menyadarkannya untuk tidak perlu sok kenal sok dekat padaku. Bukannya sadar,
melainkan dia makin gencar mengajakku ngobrol. Aku pasrah pada keadaan.
Tanpa
kusadari, ternyata teman-teman yang lain memperhatikan kami berdua selama
kuliah berlangsung. Jadilah mereka terus menggoda kami sepanjang hari.
Seminggu
kemudian, aku memasuki kelas dengan langkah gontai. Sebenarnya aku biasa saja,
hanya aku kurang nyaman dengan godaan dari teman-teman yang lain. Aku merasa
risih. Berulang kali kukatakan pada mereka agar menghentikan godaan mereka
padaku, tapi hasilnya nihil.
Kejadian
seminggu lalu terjadi lagi hari ini. Bahkan lebih parah karena sekarang bukan
hanya teman-teman yang lain yang menggodaku, tetapi Krystal juga ikut-ikutan.
Ditambah
lagi, Seungri memperlakukanku dengan sangat baik. Membuat orang berpikiran
macam-macam. Contohnya saja, dia menggunakan kata-kata sopan saat sedang bicara
padaku, dia selalu merespons ucapanku, dia mau bercerita masalah pribadinya
padaku, dan dia mau mengalah saat berdebat denganku. Ditambah lagi, dia suka
melakukan hal-hal aneh padaku. Contohnya lagi, dia pernah memanggilku dari
ujung lorong gedung kuliah saat aku hendak masuk kelas. Padahal aku sedang
membelakangi lorong tersebut, tapi entah mengapa dia mau repot-repot
memanggilku. Saat aku menoleh ke belakang, dia hanya tersenyum dan yang
terakhir, hari ini dia meneriakkan namaku dari lantai 2 gedung kuliah.
Ceritanya begini, aku dan teman-temanku sedang berjalan di area belakang gedung
menuju ruang konselor. Ketika sedang asyik-asyiknya bicara..
“Minzy-ah!”
Spontan
aku menoleh ke atas dan terlihat jendela yang ditutup. Aku tak sempat melihat
siapa yang memanggilku. Aku menoleh ke belakang dan ternyata teman-temanku juga
sedang melihat ke atas.
“Siapa
sih?” tanyaku penasaran masih melihat ke atas.
“Ciyee,
kayaknya member BIGBANG deh,” ujar temanku, Suzy dan disambut tawa oleh yang
lain. Aku merengut mendengar tebakan Suzy. Aku menebak-nebak, kira-kira siapa
yang iseng memanggil namaku dari lantai 2? Dari suaranya memang terdengar sama
dengan suara milik pria menyebalkan itu.
Aku
berjalan sambil masih menebak-nebak. Setiap pria yang kukenal terlintas di
benakku, tapi tak ada satu pun yang mungkin. Mengingat karakter mereka yang
waras dan normal. Akhirnya, tebakanku jatuh pada satu nama, Seungri. Siapa lagi
yang bisa berbuat gila kalau bukan dia?
Yang
paling membuatku sebal adalah sepertinya Seungri selalu memberikan teman-temanku
alasan untuk menggodaku. Aku hanya bisa bersabar karena aku tak memiliki
kekuatan untuk melawannya.
Esoknya
kami bertemu lagi di ruang kuliah 2.04 untuk mata kuliah Dasar-dasar Bisnis.
Dari awal kuliah sampai detik ini aku terus mengacuhkannya, dia juga sepertinya
tidak berniat sama sekali untuk mengajakku mengobrol. Hingga akhirnya dia duduk
di deretan bangku belakangku. Di situlah mulai kuperhatikan dia, entah mengapa
ada sesuatu yang berbeda dengannya hari
ini. Ekspresi wajahnya menyiratkan kalau dia sedang ada masalah, tapi dia tak
menunjukkannya ketika sedang berbicara. Hanya ketika dia diamlah ekspresi itu
muncul, aku tahu karena justru saat dia tenggelam dalam keheninganlah aku
memperhatikannya.
Aku
salut padanya, begitu pandai dalam memainkan ekspresi dan berakting. Bukankah
wajar jika kita punya masalah, kita kan hanya manusia biasa yang tak akan
pernah luput dari cobaan. Ataukah karena dia tidak ingin membebani orang lain?
Tapi apa gunanya teman kalau begitu?
Karena
aku tak juga mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas, akhirnya kuberanikan
diri untuk mengajaknya ngobrol duluan. Dia menanggapi dengan leluconnya seperti
biasa, tapi maaf saja, dia tidak berhasil membohongiku. Justru aku semakin tahu
kalau dia memang sedang punya masalah.
Seungri..Seungri..
Kau memang pria aneh yang tak pernah bisa kutebak cara berpikirnya, tapi akan
selalu kucoba untuk terus memahamimu karena entah mengapa rasanya menyenangkan
saat bersama denganmu.
**
Okay, that’s all for tonight. I hope, anybody who
already read my story can give me some comment. Feel free to comment, guys. I
really need some critic to build my capability.
See you soon in another story :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar