Rabu, 02 April 2014

"Wind Blows"


Source: kfk.kompas.com




Angin. Kali ini kau berhasil menyita pikiranku. Kau juga memenuhi seluruh benakku. Apakah kau hendak mencuri perhatianku dari hujan? Tegakah kau?

Angin. Berkatmu semuanya bahagia. Tanpamu semuanya menderita.

Aku tahu kau adalah sesuatu yang berhati lembut. Takkan tega kau membuat para pecintamu bersedih hati. Aku tau kau pasti akan selalu ada di sini. Membisikkan namanya lembut di telingaku. Menyampaikan pesan cintaku padanya. Membelai wajahku dan wajahnya lembut. Memberikan sedikit kedamaian saat mentari tak mengerti bahwa hati dan pikiran ini sudah cukup panas.

Angin. Bersediakah kau berada di sini sepanjang waktu? Menemaniku dalam kesendirian yang tak kunjung mereda.

Atau kau ingin tetap di sana, menari-nari bersama dedaunan hijau?

Angin. Aku hanya inginkanmu. Untuk saat ini, temani aku. Hujan sudah dua hari belum datang. Aku tersiksa dan takut.

Mungkinkah hujan sudah menemukan belahan jiwanya yang baru sehingga dia melupakan dan meninggalkanku sendirian? Tidak! Itu tidak mungkin.

Angin. Tolong aku. Sampaikan pesan rinduku padanya. Titipkan salam cintaku untuknya. Aku akan tetap menunggunya di sini. Mungkin aku dan dia bertemu di waktu yang salah. Tak apa. Aku akan menunggu hingga waktu yang tepat itu datang.

Angin. Bolehkah aku juga menitipkan rinduku padamu? Maaf karena aku tak menyadari kehadiranmu lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar