Aku
bersikap dingin padanya. Jujur, aku masih sakit hati karena merasa sudah
diberlakukan dengan tidak adil. Mengapa sepertinya aku terlalu digampangkan?
“Gampang kok minta tolong sama Mala, selow aja. Mala pasti mau kok dimintai tolong.
Pinjem punya mala ajalah, gak ribet. Bla-bla-bla.” Apa kalimat-kalimat di atas
yang sering terlintas di pikirannya hingga dia berlaku seperti ini?
Aku
bukan orang yang mudah untuk dekat dengan seseorang. Aku membutuhkan waktu dan
usaha yang lebih dibandingkan orang-orang pada umumnya. Jadi, jangan membuatku
menjauhimu ketika aku sudah merasa nyaman dan dekat denganmu. Karena belum
tentu aku bisa bersikap sama seperti pertama kali aku mengenalmu. Aku bukanlah
orang yang mudah.
Aku
tahu bukan hanya kau yang sering minta tolong. Karena aku juga sering minta
tolong padamu, hanya saja aku menggunakan kata-kata sopan. Aku masih tahu tata
krama, walau kita sudah sedekat apapun. Mungkin gaya bertemanmu berbeda
denganku, tapi tidak bisakah kau bersikap seperti itu ketika bersamaku?
Sekarang
kau pergi, mungkin kau merasa tidak nyaman dengan sikap diamku. Siapa pun tak
akan tahan jika sudah kudiamkan. Bukan, bukan aku sombong, tapi itulah
kenyataannya. Karena biasanya aku akan sangat cerewet dan menyebalkan ketika
bersamamu, tapi sekarang malah bungkam seribu bahasa. Aku bukannya tidak mau
berbicara padamu, hanya masih butuh waktu untuk menekan amarah dan memperbaiki
diriku. Mungkin aku yang selama ini salah memberikan pengertian padamu atau
justru aku yang lebih dulu bersikap menyebalkan. Entahlah, lebih baik kita
sama-sama introspeksi diri saja agar ke depannya lebih baik.
Maaf
jika aku bukanlah teman yang baik untukmu dan maaf andai aku tidak bisa lagi
bersikap seperti yang dulu. Karena kejadian semalam itu sudah keterlaluan
menurutku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar