Sebenarnya masuk ke Jurusan Ekonomi itu tidak pernah terlintas
di benakku. Menyukainya pun tidak. Sejak SMP aku sudah anti saat mendengar kata
ekonomi. Lebih parahnya lagi saat aku berada di kelas 10. Aku bahkan sudah lupa
nama guru ekonomiku, sebagai informasi saja beliau sudah kembali pada-Nya.
Entah beliau yang terlalu jenius saat mengajar atau aku yang terlalu bodoh
untuk bisa memahami pelajarannya, aku tidak tahu. Yang pasti aku tidak pernah
mengerti apa yang dikatakannya.
Ada satu kejadian yang membuatku
semakin tidak menyukai Ekonomi bahkan juga gurunya. Gaya guruku saat mengajar
sedikit melambai, mungkin itu yang membuat teman-temanku menganggap remeh
beliau. Sehingga saat beliau mengajar, anak cowok yang duduk di belakang tidak
memperhatikan dan hanya mengobrol dari awal masuk. Beliau sepertinya jengah hingga
dia melempar spidol yang sedang digenggamnya ke arah belakang. Sayangnya,
beliau tidak mempunyai bakat dalam hal lempar-melempar. Aku yang kebetulan
duduk di arah jalur lemparan beliau menjadi korban. Saat itu tanganku yang sedang menopang kepalaku terkena lemparan spidolnya. Refleks aku teriak, selain
karena sakit, aku juga shock. Tahu apa yang dilakukan beliau? Beliau hanya diam
saja dan sepertinya pura-pura tidak tahu. Aku semakin kesal dan geram di situ,
tapi apa boleh buat. Murid tak punya kuasa dihadapan seorang guru. Itulah
beberapa alasanku mengapa tidak menyukai ekonomi.
Mengapa aku bisa masuk Departemen
Ekonomi Sumber daya dan Lingkungan? Papa. Iya, papalah alasan mengapa aku
berada di sini sekarang. Beliau yang memilihkan jurusan ini untukku. Saat aku
sedang bingung hendak memilih jurusan apa, papa memberiku beberapa pilihan dan
termasuk ESL. Sebenarnya, pilihan pertamaku jatuh pada Ilmu Gizi dan yang kedua
Agribisnis. Sayangnya, kedua pilihanku itu terlalu banyak peminatnya, sedangkan
kuotanya hanya sedikit. Papa bilang aku bunuh diri jika tetap keukeuh mengambil
kedua departemen itu. Akhirnya, aku mengalah dan memilih Agribisnis sebagai
pilihan pertama dan ESL sebagai pilihan kedua.
TARA..!!
Sepertinya aku benar-benar berjodoh atau
malah kena karma? Entahlah, yang pasti saat ini aku sedang belajar untuk
menyukai ekonomi karena ternyata aku lulus dipilihan kedua. ESL (Ekonomi Sumber
daya dan Lingkungan). Prodi baru yang aku sama sekali buta tentangnya. Selain
karena hanya ada di IPB, prodi ini juga baru saja dibentuk, yaitu pada tahun
2006. Bahkan ada juga kakak-kakak senior (dari fakultas berbeda) yang tidak tahu
kepanjangan ESL. Agak kesal memang karena prodiku tidak begitu dikenal, tapi
tak apa karena walau termasuk baru prodiku sudah berakreditasi A dan tahun lalu
wisudawan cumlaude kebanggaan fakultasku berasal dari ESL. Prestasi yang cukup
membanggakan bukan? Tak perlu waktu lama bagi prodiku untuk mendapat beberapa
prestasi membanggakan itu.
Hem, terkesan sombong? Aku tidak bermaksud.
Aku hanya ingin mempromosikan prodiku karena menurutku tahun ini peminatnya
masih sedikit. Lagian tidak ada yang dirugikan, kan?
Hingga akhirnya, aku merasa aku
tersesat di jalan yang benar, begitu istilah yang sering dipakai di sini.
Mengapa? Karena aku punya teman-teman sedepartemen yang menyenangkan dan juga
dosen-dosen yang santai. Itu kata seniorku sih, aku tidak tahu pasti karena aku
masih berada di TPB sekarang. Masih dicampur dengan departemen lain walau masih
satu fakultas. Juga tak lupa, kalau fakultas kami tidak ada praktikumnya, jadi
tidak perlu repot-repot buat laporan atau pun raker setiap malam (haha maaf yaa
teman-teman non fem dan fema [ex: gizi]).
Intinya, sukailah semua pelajaran
bahkan gurunya juga, jika tidak ingin mengalami kejadian yang sama sepertiku.
Tersesat di jalan yang benar atau kena karma? Beda tipislah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar